 |
| sumber : www.pixabay.com |
Halo teman-teman setia, apa kabar? Semoga baik-baik saja ya. Seperti kita ketahui bersama, dunia kini tengah dilanda pandemi virus korona, atau yang disebut COVID-19. Ribuan korban jiwa meninggal, dan ratusan ribu kini tengah dalam masa penyembuhan (karantina). Mari kita sama-sama berdoa, agar kita semua diberi keselamatan dan kesehatan. Dan juga agar pandemi korona ini segera berlalu. Amin.
Guna mengurangi dan mempersempit penyebaran virus korona ini, pemerintah Indonesia mengambil langkah kebijakan yaitu social distancing (jaga jarak antarsesama). Dan dalam pelaksanaannya, pemerintah menerapkan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah untuk mencegah penyebaran virus korona lebih masif lagi. Sebagai bentuk tanggung jawab dan ikut andil dalam pencegahan penyebaran virus korona, kantor tempat gue kerja pun ikut mematuhi kebijakan tersebut dengan menerapkan work from home (bekerja dari rumah) bagi karyawannya.
Bagi teman-teman yang saat ini juga sudah memutuskan untuk #dirumahaja dan tidak ada niat untuk ke mana-mana, gue mau berbagi cerita aja ya. Buat menemani dan menghabiskan waktu di rumah. Biar gak bosan disuguhin berita virus korona mulu.
Bagi teman-teman yang saat ini juga sudah memutuskan untuk #dirumahaja dan tidak ada niat untuk ke mana-mana, gue mau berbagi cerita aja ya. Buat menemani dan menghabiskan waktu di rumah. Biar gak bosan disuguhin berita virus korona mulu.
Sewaktu kecil dulu, gue pernah punya impian untuk bisa jalan-jalan keliling dunia. Yaaa...namanya juga anak kecil, pasti punya banyak impian kan? hehe... Sayangnya impian gue tak sejalan dengan kenyataan. Jangankan keliling dunia, keliling nusantara (tanah air) aja susah. Susah duitnya maksudnya hehe... Terkadang gue merasa iri, melihat temen-temen gue pamer foto-foto sedang liburan ke sana-sini. Sementara gue cuman bisa mimpi.
Tapi, meski gak bisa kayak temen-temen gue yang udah melancong sana-sini, setidaknya salah satu tujuan wisata impian gue udah pernah gue kunjungi yaitu Bali. Walau sebenarnya itu gak murni jalan-jalan, yaaa...setidaknya gue punya kenangan pernah menginjakkan kaki di Bali (Baca : Gapai Mimpi Bersama Asus Zenvolution). Selain Bali, gue juga punya impian ingin menginjakkan kaki di Raja Ampat Papua. Keindahan alam Raja Ampat, Papua Barat sudah terkenal sejak lama. Sebagai salah satu destinasi wisata bahari, Raja Ampat menyimpan banyak panorama alam yang cantik dan indah dipandang mata.
Gue pengen banget diving (menyelam) atau snorkeling di Raja Ampat untuk menikmati keindahan alam bawah lautnya yang begitu mempesona, dengan berbagai jenis spesies ikan serta terumbu-terumbu karang yang hidup natural. Menurut laporan The Nature Conservacy and Conservation International, sekitar 75% spesies dunia, tinggal di Raja Ampat. Keanekaragaman bawah lautnya, air yang jernih, serta terumbu karang yang indah, membuat Raja Ampat menjadi situs fantastis bagi para penyelam atau snorkeler. (dikutip dari https://nationalgeographic.grid.id/) Makanya gue pengen banget berwisata ke Raja Ampat.
Selain menikmati tamasya bawah laut, gue juga pengen menjelajah hutan lebat yang ada di Raja Ampat yang di dalamnya hidup berbagai jenis burung, termasuk Cendrawasih, Si Burung Surga. Ada juga spesies endemik di Raja Ampat, yaitu kuskus Waigeo (Spilocuscus papuensis). Raja Ampat merupakan salah satu fenomena alam yang menarik karena keanekaragaman hayatinya. Sebagian orang bilang wisata Raja Ampat di Papua adalah surga wisata tersembunyi yang dimiliki oleh Indonesia. Dan meski gue bukan orang timur, gue ikut bangga mendengar orang berkata demikian. Karena Papua itu Indonesia.
Di luar pemandangan alamnya yang sangat memanjakan mata, Raja Ampat juga menawarkan keramahan warganya. Di beberapa homestay yang tersedia di sekitar Raja Ampat, kita bisa berbaur dengan Orang Papua Asli sambil mengamati kehidupan sehari-hari dan tradisi unik mereka. Kabupaten Raja Ampat ber-ibukota-kan Waisai yang terletak di pulau Waigeo. Waisai merupakan gerbang untuk menjelajahi keindahan Raja Ampat.
Kabupaten Raja Ampat merupakan pemekaran dari Kabupaten Sorong yang dimekarkan pada tahun 2002. Pembangunan sarana dan prasarana terus digiatkan di wilayah Raja Ampat dengan tetap menjaga kelestarian alamnya yang juga didukung kesadaran masyarakatnya. Yayasan EcoNusa bekerja sama dengan beberapa kabupaten di Papua dan Papua Barat membantu memfasilitasi dan meningkatkan kapasitas masyarakat dan mitra lembaga swadaya masyarakat (LSM) lokal dalam praktik-praktik pengolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang berkelanjutan. Maka tidak salah dalam berbagai survey pariwisata, Raja Ampat sering terpilih sebagai kawasan wisata bahari paling menarik di Indonesia. Alamnya indah, panorama bawah laut yang memukau, dan juga keramahan orang lokal yang mencerminkan kebudayaan Indonesia yang terkenal dengan keramahannya.
Semoga mimpi gue dapat terwujud untuk dapat berwisata ke tanah Papua, Raja Ampat. Kalau kamu punya wisata impian ke mana?
 |
| sumber : www.pixabay.com |
Selain menikmati tamasya bawah laut, gue juga pengen menjelajah hutan lebat yang ada di Raja Ampat yang di dalamnya hidup berbagai jenis burung, termasuk Cendrawasih, Si Burung Surga. Ada juga spesies endemik di Raja Ampat, yaitu kuskus Waigeo (Spilocuscus papuensis). Raja Ampat merupakan salah satu fenomena alam yang menarik karena keanekaragaman hayatinya. Sebagian orang bilang wisata Raja Ampat di Papua adalah surga wisata tersembunyi yang dimiliki oleh Indonesia. Dan meski gue bukan orang timur, gue ikut bangga mendengar orang berkata demikian. Karena Papua itu Indonesia.
Di luar pemandangan alamnya yang sangat memanjakan mata, Raja Ampat juga menawarkan keramahan warganya. Di beberapa homestay yang tersedia di sekitar Raja Ampat, kita bisa berbaur dengan Orang Papua Asli sambil mengamati kehidupan sehari-hari dan tradisi unik mereka. Kabupaten Raja Ampat ber-ibukota-kan Waisai yang terletak di pulau Waigeo. Waisai merupakan gerbang untuk menjelajahi keindahan Raja Ampat.
Kabupaten Raja Ampat merupakan pemekaran dari Kabupaten Sorong yang dimekarkan pada tahun 2002. Pembangunan sarana dan prasarana terus digiatkan di wilayah Raja Ampat dengan tetap menjaga kelestarian alamnya yang juga didukung kesadaran masyarakatnya. Yayasan EcoNusa bekerja sama dengan beberapa kabupaten di Papua dan Papua Barat membantu memfasilitasi dan meningkatkan kapasitas masyarakat dan mitra lembaga swadaya masyarakat (LSM) lokal dalam praktik-praktik pengolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang berkelanjutan. Maka tidak salah dalam berbagai survey pariwisata, Raja Ampat sering terpilih sebagai kawasan wisata bahari paling menarik di Indonesia. Alamnya indah, panorama bawah laut yang memukau, dan juga keramahan orang lokal yang mencerminkan kebudayaan Indonesia yang terkenal dengan keramahannya.
Semoga mimpi gue dapat terwujud untuk dapat berwisata ke tanah Papua, Raja Ampat. Kalau kamu punya wisata impian ke mana?
